Friday 4 May 2012

@ PT Pos Kembangkan Konektivitas Antarwilayah

PT Pos Kembangkan Konektivitas Antarwilayah

Rabu, 02 Mei 2012    
 
PT Pos Kembangkan Konektivitas Antarwilayah
 
 
 
JAKARTA--MICOM: Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana mengungkapkan perseroan kini menggabungkan jaringan fisik dengan virtual untuk memberikan layanan maksimal kepada konsumen, khususnya jasa pengiriman barang.

Pasalnya, kegiatan surat menyurat menurun seiring kemajuan teknologi, seperti surat elektronik (
email). "Dari 3.800 kantor pos Indonesia, lebih dari 3.700 sudah menggunakan sistem online. Sisanya belum, karena aktivitasnya masih rendah," katanya usai acara BUMN Marketeers Club di kantor pusat PT Pos Indonesia, Jakarta, Rabu (2/5).

Ia mengatakan PT Pos Indonesia akan mengoptimalkan aset-aset perseroan. Mengingat, jaringan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi kompetitor di bidang layanan pengiriman.


"Jaringan kalau tidak tersambung (
connect) dengan sistem online, pemanfaatannya kecil," jelasnya.

Ketut menuturkan akan membentuk tempat pelayanan bagi aktivitas perdagangan baik via
online maupun offline. Konsepnya untuk melayani pembeli barang baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan.

"Nantinya kami (PT Pos Indonesia) akan membentuk semacam 'Post Mart' untuk pembiayaan barang. Intinya adalah mendistribusikan barang-barang melalui unit jaringan," ujarnya.


Selain Post Mart, PT Pos Indonesia akan mengembangkan Jasa keuangan dengan bekerjasama dengan 60 institusi finansial. Untuk melayani pembiayaan kredit maupun pinjaman.


"Nantinya kami akan mendirikan PT di jasa keuangan agar menjadi bank pembiayaan atau hanya melayani standarisasi -standarisasi pelayanan keuangan," terangnya.


Di samping itu, tambah Ketut, PT Pos Indonesia akan membangun dua hotel di Bandung, Jawa Barat, dengan nilai investasi Rp70 miliar. Kini, perseroan tengah menyusun rencana bisnis pemanfaatan aset tersebut dan memetakan daerah yang komersial maupun tidak komersial.


"Kita punya aset di 2.200 titik yang tersebar di seluruh Indonesia di mana 200 titik yang telah diverifikasi. Untuk itu, kami akan memanfaatkannya," ungkapnya.


Ada pun, PT Pos Indonesia memiliki total aset sebesar Rp5 triliun, di mana aset properti Rp200 miliar

@ TARGET KINERJA: Posindo bidik pendapatan Rp3,4 triliun

TARGET KINERJA: Posindo bidik pendapatan Rp3,4 triliun

JAKARTA: PT Pos Indonesia membidik pendapatan mencapai Rp3,4 triliun atau naik 11% dari realisasi pendapatan sepanjang tahun lalu sekitar Rp3 triliun dengan menitikberatkan pada diversifikasi bisnis logistik dan properti.

Direktur Utama Pos Indonesia I Ketut Mardjana mengatakan pendapatan tersebut akan digenjot dari kontribusi lini bisnis utama perseroan yakni surat dan parsel, logistik, dan jasa keuangan.
Selain itu, kontribusi properti yang merupakan lini bisnis yang baru terdiversifikasi akan turut memberikan porsi terhadap pendapatan.

“Target tersebut akan dikontribusikan dari surat dan parsel sebesar 54%, jasa keuangan 39% menuju 40%, sisanya logistic, dan tentu properti nanti,” katanya usai BUMN Marketeers Club di Jakarta, hari ini.

Adapun target laba bersih diproyeksikan mencapai Rp182 miliar atau naik 26% dari realisasi laba bersih tahun lalu Rp145 miliar. (Bsi)

@ Bangun Hotel, PT POS Investasikan Rp 70 Miliar

Bangun Hotel, PT POS Investasikan Rp 70 Miliar

Shutterstock
Ilustrasi: Untuk mengembangkan kedua hotel tersebut PT Pos sudah mendapatkan minat dari Amaris untuk bekerja sama. 
 
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pos Indonesia akan membangun dua hotel di Bandung, Jawa Barat. Nilai investasi dari pembangunan hotel tersebut mencapai Rp 70 miliar.
"Kita punya aset di 2.200 titik yang tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya 200 titik telah diverifikasi untuk pemanfaatannya," kata Direktur Utama PT Pos, I Ketut Mardjana, usai acara BUMN Marketers di kantor pusat PT Pos Indonesia, Jakarta, Rabu (2/5/2012).

Ketut mengatakan, saat ini perseroan tengah menyusun rencana bisnis pemanfaatan aset tersebut dan memetakan daerah yang komersial maupun tidak komersial. PT Pos memiliki aset sebesar Rp 5 triliun, di antaranya aset properti dengan nilai aset sekitar Rp 200 miliar.
Ia menambahkan, untuk mengembangkan kedua hotel tersebut, PT Pos sudah mendapatkan minat dari Amaris untuk bekerja sama. Namun, sejauh ini masih dilakukan penelaahan. Selain itu, pihaknya juga berencana membenahi Museum Fatahillah yang terletak di Jakarta. Untuk awalnya, perseroan telah menggelontorkan dana sekitar Rp 50 miliar dan tahun ini direncanakan Rp 50 miliar.

"Artinya, kita sudah menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk infrastruktur. Kita juga akan sewa jasa konsultan," tuturnya.
Selain itu, PT Pos Indonesia juga akan membangun kantor pos di lokasi-lokasi utama di seluruh Indonesia. Hal ini untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
"PT Pos akan terus berkembang pesat, maka aset yang kurang akan kita manfaatkan dengan baik," ungkapnya.

Ia mengakui, saat ini layanan surat menyurat sudah menurun, namun di sisi lain pengiriman barang dan uang terus membaik.

Thursday 3 May 2012

@ PT Pos Indonesia Tak Mau Bangkrut Seperti Pos AS



Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) I Ketut Mardjana menegaskan perusahaannya tidak akan bangrut meskipun banyak orang yang berpikir perusahaan plat merah ini akan mengalami kerugian besar sehingga harus gulung tikar.


"Pos Indonesia ini kan banyak persepsi masyarakat yang masih salah, seolah-olah akan mati besok, bagi sunset industry karena melihat dari USPS (United States Postal Service) di Amerika yang bangkrut," ujarnya usai acara BUMN Marketers Club di Gedung Filatelli, Jakarta, Rabu (2/5/2012).


Menurut Ketut, kebangkrutan perusahaan pos tersebut karena tidak adanya upaya diversifikasi usaha yang mengikuti perkembangan zaman dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.


"Jadi ada terjadi pergeseran dalam kegiatan bisnis kita dalam menjaga branding, yaitu dengan menerbitkan produk-produk yang lebih inovatif dan menjaga customer dengan melalui peningkatan service," ujarnya.


Ketut menyebutkan ada beberapa usaha dalam rangka peningkatan usaha di Pos Indonesia, seperti usaha hotel dan segala hal untuk menggunakan aset yang belum dimanfaatkan.


"Aset yang under utilisasi, yang belum dimanfaatkan maka akan dimanfaatkan. Caranya dengan jaringan. Kalau jaringan tidak connect maka pemanfaatannya kecil. Lalu kita bangun lagi, bank, Posmart di kantor pos ini akan utilisasi, bangun kantor pos di prime lokasi itu seperti yang diinginkan masrayakat, seperti hotel, mal-mal kecil, pertokoan, ini yang akan ke depan, jadi betul-betul Pos harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi informasi dan sistem ekonomi dunia," paparnya.


Ketut yakin hal ini dapat menunjang keberlangsungan perusahaannya seperti yang telah dilakukan beberapa pos di Jepang, Korea, dan Australia.


"Di Jepang membangun perusahaan yang diversifikasi. e-commerce mereka luar biasa, jadi bisa belanja dari desa ke kota atau kota ke desa, atau dari ke beberapa negara, Korea juga demikian. Kalau Australia, perbankan nggak buka kantor di pedesaan, tapi disalurkan melalui pos. Jadi di beberapa negara telah melakukan diversifikasi usaha. dan disitu juga bisa berkembang, misalkan pos dalam arti sempit yaitu hanya pengiriman dokumen dan surat maka akan bangkrut, tapi kalau kita memenuhi kebutuhan masyarakat, tuntutan zaman saat ini maka pos akan berjaya karena jaringan yang dimiliki pos ini luar biasa," pungkasnya.

Wednesday 2 May 2012

@ Pos Indonesia Gandeng PT UPS

Pos Indonesia Gandeng PT UPS




Sinjai, Kantorpossinjai.com - Guna melebarkan sayap dalam bisnis pengiriman surat serta paket yang disebut dengan EMS Priority-Money Back Guarantee, PT Pos Indonesia menggandeng PT UPS Cardig Iternational.
"Kerja sama dengan perusahaan asing memang patut dilakukan untuk menghadapi pasar global, hal ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat," kata Direktur Utama Pos Indonesia I Ketut Mardjana, pada acara penandatanganan kerja sama di Hotel Hyatt Jakarta, Kamis (15/3).

Dengan kerja sama yang dilakukan, Ketut Mardjana yakin, jangkauan kedua perusahaan akan bertambah luas. Pos Indonesia saat ini memang tengah melakukan sejumlah cara untuk terus meningkatkan pelayanannya, baik untuk wilayah Indonesia maupun mancanegara.
Sasaran dengan berlakunya kerja sama ini adalah pasar korporasi, meskipun tidak menutup kemungkinan bisa semakin meningkatkan pelayanan ke pasar ritel. Dengan kerja sama ini, tujuan pengiriman akan mencakup wilayah yang lebih luas, yaitu Amerika Serikat, Thailand, Malaysia, Hongkong, dan Jepang.

Pengiriman tersebut membutuhkan waktu yang singkat yaitu dua hingga tingga hari, dan saat ini memang belum semua kantor pos di Indonesia memiliki layanan EMS Priority. Tercatat baru 32 kantor pos di wilayah Bali dan Jakarta, di antaranya ada 12 berada di Bali dan sisanya di Jakarta yang akan berlaku pada 27 Maret mendatang.

Dia menjelaskan, setidaknya terdapat enam gateway untuk pengiriman yaitu Medan, Soekarno Hatta Jakarta, Balikpapan, Denpasar, Surabaya dan Makassar. Pos Indonesia saat ini sudah menjangkau lebih dari 200 negara untuk pengiriman paket dan surat, serta terus melakukan upaya untuk meningkatkan pelayanan.

@ Pos Indonesia anak perusahaan untuk go public pada tahun 2013

Pos Indonesia anak perusahaan untuk go public pada tahun 2013

The Jakarta Post | Wed, 2012/04/11 06:42
Sebuah | A | A |
Setyo Riyanto: Antara/ Ujang Zaelani Setyo Riyanto: Antara / Ujang Zaelani
PT Pos Logistik Indonesia, anak perusahaan milik negara perusahaan PT pos Pos Indonesia, akan menjadi subjek dari penawaran umum perdana (IPO) tahun depan.
 
"Dari enam anak perusahaan, hanya PT Pos Logistik Indonesia siap untuk IPO pada tahun 2013," kata PT Pos Indonesia ritel dan properti direktur Setyo Riyanto dalam pertemuan bisnis di Surabaya pada hari Selasa, kantor berita Antara melaporkan.
Perusahaan pos telah menunjuk Ernst and Young sebagai konsultan IPO.
"Kami masih melakukan am kajian mendalam, jadi kami tidak bisa mempublikasikan terlalu banyak informasi tentang apakah IPO Pos Logistik Indonesia akan dilakukan secara terbuka atau secara tertutup," kata Setyo.
 
Dia mengatakan bahwa dia bertujuan untuk model IPO yang jelas pada pertengahan Juni tentang cara menarik bagi pasar, berdasarkan hasil penelitian konsultan.
"Kami masih mencari tahu bagaimana pasar memandang perusahaan, karena akan menjadi anak perusahaan menawarkan saham, bukan perusahaan induk," katanya.
Setyo menambahkan bahwa perusahaan pos tidak ingin membuat gerakan yang salah dalam melakukan IPO, terutama dalam menentukan harga saham Pos Logistik Indonesia telah baru didirikan di 2011.
"Itu sebabnya konsultan kami sangat penting karena mereka juga akan mempelajari penjamin emisi untuk IPO yang akan datang," kata Setyo.
 
Setyo mengatakan bahwa Pos Logistik Indonesia memberikan kontribusi sebesar Rp 1 triliun (US $ 109,110 juta) terhadap total pendapatan Pos di Indonesia 2011 sebesar Rp 3 triliun. "Kami berharap tahun ini pendapatan Pos Indonesia dapat meningkat menjadi Rp 4 triliun," katanya.
Setyo mengatakan bahwa hasil IPO akan digunakan untuk membangun infrastruktur di cabang seluruh Indonesia.
 
"Kami tidak melakukan IPO ini untuk menutupi kerugian, tapi dana yang dapat digunakan untuk kebutuhan jauh lebih penting, seperti memperoleh pesawat terbang untuk meningkatkan kinerja kami di masa depan," katanya. (Png)

@ Perangko Seri Naga Air Menyambut Imlek

Perangko Seri Naga Air Menyambut Imlek


KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Model menunjukkan perangko seri terbaru bertemakan Naga Air, di Main Atrium East Mall, Grand Indonesia Shoping Center, Jakarta, Selasa (17/1/2012). Perangko seri terbaru hasil kerjasama PT Pos Indonesia dan Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China ini, diluncurkan dalam rangka merayakan Tahun Baru China. 
 
 
JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka merayakan Tahun Baru China, PT Pos Indonesia mengeluarkan perangko seri terbaru yang dinamai Perangko Naga Air. Pilihan nama tersebut sesuai dengan shio tahun 2012, yaitu tahun naga.

Dalam acara peluncuran yang diadakan di Grand Indonesia Shopping Mall, Jakarta, Selasa (17/1/2012), Direktur Utama PT Pos I Ketut Mardjana menyatakan, perangko tidak hanya menjadi pelengkap biaya pengiriman. "Salah satu fungsi perangko adalah sebagai perekam peristiwa dan sebagai media perekat hubungan antarbangsa," terang Mardjana.
Perayaan Imlek tidak hanya menjadi peristiwa penting bagi warga keturunan. Dengan peluncuran perangko Naga Air, Mardjana berharap hubungan sosial, budaya, dan ekonomi Indonesia-China dapat dieratkan. Peluncuran ini terselenggara berkat kerja sama PT Pos Indonesia dan Lembaga Kerja Sama Ekonomi, Sosial, dan Budaya Indonesia-China (LIC).

Selain I Ketut Mardjana dan jajaran PT Pos Indonesia, hadir dalam kesempatan ini Mr. Shao Yiwu, atase kebudayaan China untuk Indonesia, Sukamdani Sahid Gitosarjono, Ketua Umum LIC, dan Prof Wiryatna, Direktur Pos Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI).

@ Surat Berperangko Hanya Sumbang 5,2 Persen Pendapatan PT Pos

Surat Berperangko Hanya Sumbang 5,2 Persen Pendapatan PT Pos

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Layanan surat berperangko hanya menyumbang sekitar 5,2 persen dari pendapatan PT Pos Indonesia (Persero).
"Di semua negara, layanan surat berperangko memang menurun peminatnya sejak era telepon genggam masuk. Apalagi internet semakin dikenal," ujar Setyo Riyanto.
Demikian dikatakan Setyo Riyanto, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Binsis PT Pos Indonesia, Sabtu (26/11/2011).
"Di semua negara, layanan surat berperangko memang menurun peminatnya sejak era telepon genggam masuk. Apalagi internet semakin dikenal," ujar Setyo Riyanto.

Surat dan logistik (kiriman barang), ungkap Setyo, menyumbang omzet terbesar PT Pos, dengan 52 persen dari total omzet. Namun dari 52 persen tersebut, layanan surat berperangko hanya berkontribusi 10 persen, atau hanya 5,2 persen dari total pendapatan.      

Setyo mengakui berat mengangkat minat masyarakat kembali berminat dengan layanan surat berperangko. Namun demikian, PT Pos tetap optimistis karena layanan surat berperangko, tetap dibutuhkan.  Para filatelis juga menjadi harapan bahwa era perangko akan tetap ada.
"Layanan PT Pos juga semakin beragam," katanya. 

PT Pos yang di seluruh penjuru Nusantara memiliki 3.817 kantor pos, menargetkan pendapatan Rp 3 triliun tahun ini. "Saat ini, Rp 2,8 Triliun. Kami optimistis mencapai target Rp 3 triliun tersebut," ucap Setyo.

@ PT Posindo Siap Salurkan BLSM


PT Posindo Siap Salurkan BLSM


DENPASAR, KOMPAS.com — Pemimpin PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Denpasar DNP Mahendratenaya mengatakan, pihaknya siap menerima instruksi pembagian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Denpasar dan Badung, Bali.

"Kami tinggal menunggu keputusan dari pusat. Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan mereka siap," katanya.
Namun, hingga Jumat (30/3/2012) ini, Mahendra mengaku belum mendapatkan seluruh data rumah tangga miskin yang pasti dari pusat.

Ia masih menerima data sementara untuk Kota Denpasar sekitar 14.000 orang. Sedangkan untuk Kabupaten Badung, Mahendra belum mendapatkan data sementaranya.
"Soal teknis pembagian, kami sudah memiliki pengalaman sebelumnya," ujarnya.

@ Tahun 2013, PT Pos Indonesia Akan Lakukan IPO

Tahun 2013, PT Pos Indonesia Akan Lakukan IPO
 

K Mobil pos keliling melayani pelaut yang baru sandar di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (28/2/2012). PT Pos Indonesia mematok target pendapatan tahun ini mencapai Rp 3,7 triliun naik 23 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 3 triliun. 
 


JAKARTA, KOMPAS.com PT Pos Indonesia akan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2013. Perusahaan menginginkan dana dari masyarakat untuk ekspansi.
Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana menjelaskan, kebutuhan dana perusahaan sudah cukup mendesak. Apalagi, PT Pos Indonesia menginginkan ekspansi besar-besaran mulai tahun depan. "Kami akan lihat pasar dulu. Harapannya bisa pertengahan tahun atau akhir tahun depan, tapi kami belum tahu," kata Mardjana selepas acara BUMN Marketeers Club di Kantor Pos Indonesia Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (2/5/2012).

Saat ini, PT Pos Indonesia sedang menyusun rencana bisnis ke depan, termasuk memenuhi persyaratan surat dan dokumentasi terkait IPO. PT Pos Indonesia juga sedang menunggu persetujuan dari pemegang saham, khususnya pemerintah dan DPR, untuk bisa menyelenggarakan IPO tersebut. "Sampai saat ini, kami baru menunjuk perusahaan konsultan Ernst & Young untuk menyusun laporan proyeksi keuangannya," ujarnya.
Namun, Mardjana masih bungkam terkait jumlah saham yang akan dilepas ke masyarakat. Begitu juga dengan kebutuhan dana yang diperlukan saat IPO nanti. Namun, yang pasti, dana hasil dari IPO akan digunakan untuk pengembangan bisnis pos ke depan, perluasan kantor pos di pedesaan, dan peningkatan kapasitas IT.

Tahun ini, PT Pos Indonesia memproyeksikan pendapatan bisa mencapai Rp 3,4 triliun, naik 11 persen dibandingkan dengan pencapaian 2011. Target tersebut akan dikontribusikan dari surat dan parsel (54 persen), jasa keuangan (39 persen), dan sisanya lain-lain. Sementara target laba bersihnya sekitar Rp 182 miliar, meningkat dari Rp 145 miliar pada tahun lalu.

@ Dianggap Kuno, Ini Gebrakan PT Pos Indonesia

Dianggap Kuno, Ini Gebrakan PT Pos Indonesia

  PT Pos Indonesia


JAKARTA, KOMPAS.com PT Pos Indonesia akan melakukan gebrakan bisnis besar-besaran mulai tahun depan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kesan kuno dan menyesuaikan dengan perkembangan bisnis pos di dunia.

Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana menjelaskan, bisnis inti perseroan memang harus diubah untuk menyesuaikan dengan perkembangan dunia. Selama ini, perusahaan pos dunia juga melakukan diversifikasi agar tetap untung. "Memang bisnis intinya adalah jasa pengiriman, tapi kita akan memperluas ke beberapa lini bisnis lain," kata Mardjana selepas acara BUMN Marketeers Club di Kantor Pos Indonesia Lapangan Banteng Jakarta, Rabu (2/5/2012).
Berikut adalah rencana gebrakan bisnis yang akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia mulai tahun ini dan tahun depan: 

1. Kerja sama jasa pengiriman dengan UPS
PT Pos Indonesia bekerja sama dengan jasa pengiriman asing UPS, khususnya untuk barang ekspor (bisa berbentuk barang atau surat) di enam negara.


2. Menggarap pasar logistik (pengiriman barang)
Selama ini pasar logistik hanya digarap sekitar 0,01 persen, padahal potensinya sekitar Rp 100 triliun. PT Pos Indonesia ingin menggarap sekitar 10 persen dari pasar itu. Tahun ini, perseroan menginvestasikan sekitar Rp 50 miliar untuk PT Pos Logistik (perusahaan khusus yang baru dibentuk untuk menangani pasar logistik). Tahun depan juga akan menambah investasi dengan jumlah yang sama.


3. Diversifikasi lahan untuk usaha
Lahan PT Pos Indonesia di pusat dan daerah begitu luas sehingga akan dimanfaatkan untuk pembangunan perusahaan jasa keuangan (semacam bank kecil), pos mart (toko yang menjual barang konsumsi), hingga hotel. Sehingga di kantor cabang PT Pos Indonesia akan ada bangunan diversifikasi usaha tersebut. Perseroan memiliki sekitar 2.200 titik kantor, tetapi baru 200 titik kantor pos yang sudah siap didiversifikasi. Khusus di Bandung, perseroan sudah membangun dua hotel dengan investasi Rp 75 miliar.


4. Kerja sama dengan Hotel Amaris
Kerja sama berupa pembangunan cabang PT Pos Indonesia di cabang Hotel Amaris seluruh Indonesia. Saat ini baru ada 100 titik hotel yang akan dikerjasamakan.

Tuesday 1 May 2012

@ Gaji Pokok Ideal

Gaji Pokok Ideal
Selasa, 1 Mei 2012

foto:bd/ant
(Berita Daerah - Jakarta) Menakertrans Muhaimin Iskandar (kiri) bersenda gurau dengan pekerja PT Pos Indonesia (Persero) seusai membuka sarasehan SPPI di gedung Pos Ibukota, Pasar Baru, Jakarta, Senin (30/4/12). Sarasehan tersebut membahas soal implementasi gaji pokok ideal sekurang-kurangnya 75 persen dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap sesuai dengan Pasal 94 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

@ Nasib 7.000 Tenaga Pos Tak Jelas

Nasib 7.000 Tenaga Pos Tak Jelas
1



Jakarta - Nasib sekitar 7.000 karyawan outsourcing PT Pos Indonesia hingga kini belum jelas, sehingga BUMN itu meminta kejelasan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Demikian tuntutan yang disampaikan Ketua Umum DPW SPPI IV Jabodetabek dan Banten, Jaya Santosa pada acara "Sarasehan Gaji Pokok Ideal Why Not di Jakarta Senin (30/4/2012)."Hingga 2011 ini, ada 6000-7000 tenaga outsourcing di kami, yang sudah menjalin kesepakatan dengan pihak Direksi. Saat ini mereka butuh kepastian dan perlindungan," kata Jaya.

Menurut Jaya, setidaknya setiap tahun PT Pos mempekerjakan kayawannya melalui outsourcing sebanyak 500 orang. Jadi kepastian dari status karyawan outsourcing sangat ditunggu para pekerja.

"Setidaknya 8.000-10.000 orang akan pensiun dari PT Pos pada tahun 2015 nanti. Kalau ini statusnya tidak jelas, PT Pos akan kekurangan SDM," ujar Jaya. Permasalahan tenaga outsourcing diatur dalam UU ketenegakerjaan tahun 2003. [rus]






Headline

@ Menakertrans: Outsourcing Memang Bikin Buruh dan Pekerja Sengsara

Menakertrans: Outsourcing Memang Bikin Buruh dan Pekerja Sengsara

Senin, 30 April 2012 - 18:53 · Topik: may-day-2012
Muhaimin Iskandar (Reuters)
 
Jakarta, Seruu.com - Sistem outsourcing atau sistem kontrak yang saat ini tengah berlaku pada dasarnya memang menyengsarakan buruh di Indonesia. Hal ini diakui  Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar.
"Menjadi pengakuan kita semua bahwa memang  outsourcing menyengsarakan kita semua. Karena itu harus diawasi dengan ketat supaya pelaksanaan outsourcing itu berjalan sesuai aturanya," ujar Muhaimin saat menghadiri sarasehan di PT Pos Indonesia, Jakarta, Senin (30/04/2012).

Idealnya menurut Menakertrans  tidak ada outsourcing dalam ketenagakerjaan di Indonesia. Tapi di sisi lain menurut Muhaimin, hukum ekonomi terkadang di luar jangkauan pemerintah.

"Pada dasarnya kita pemerintah tidak mengharapkan sama sekali terjadi outsourcing. Kecuali, outsourching yang benar-benar menjamin kesejahteraan para pekerja itu," tegasnya.

Pihaknya kementrian yang dipimpinnya  telah melakukan dua upaya untuk mengawal outsourcing agar berjalan dengan baik. "Ada dua cara, pertama jumlah pengawas kita akan kita perbanyak, kualitas maupun kuantitasnya."

Kedua, lanjut Muhaimin, pihaknya telah menyusun Komite Pengawas Pekerja Nasional yang akan membantu pemerintah mengawasi pelaksanaan outsorucing agar tidak melenceng dari substansinya. "Ini akan ditingkatkan," tegasnya.

Pihaknya akan menyempurnakan regulasi atau undang-undang ketenagakerjaan, agar tenaga outsourcing dan kontrak ini tidak merata di Indonesia. "Dan pelanggaran akan kita tegakan," tukas dia.

@ Pos Indonesia Menggeliat, Melalui Tranformasi

Perangko, merupakan salah satu benda pos yang paling populer. Namun sayang, keberadaan teknologi mulai menggusur keberadaannya. Namun kini, Pos Indonesia mulai menggeliat dengan merangkul teknologi, memordenisasi dan memperbarui organisasi. Menambah pencapaian bisnis perusahaan tersebut.
----------------

Direktur Utama PT Pos Indonesia, Dr. I Ketut Mardjana
Gedung yang terletak di Jalan Cilaki, Bandung tersebut nampak kuno. Ornamen pemerintahan Belanda masih dipertahankan. Di sebelahnya, Museum Pos Indonesia tetap berdiri kokoh. Maklum, ornamen gaya Belanda dari gedung yang dibangun sejak 1928 ini masih tetap dipertahankan. Namun begitu, kesan kuno yang ditimbulkan bukan berarti kuno juga pengelolaan perusahaan yang melayani mobilitas informasi ini.

Direktur utama PT Pos Indonesia, Dr. I Ketut Mardjana yang juga berkantor di lantai 2 gedung tersebut mengatakan, pihaknya sejak pertengahan 2008 melakukan pembenahan semua aspek yang ada pada PT Pos. Pencapaiannya, kata Ketut PT Pos yang sejak sepuluh tahun terakhir (2003) mengalami defisit anggaran (rugi) kini mulai mengalami kenaikan laba. Profit marginnya kini di proyeksikan menembus angka 5,33 (2012) yang semula hanya berada pada kisaran 0,22.
Lebih lanjut, pria lulusan Doktor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Monash University, Australia ini mengatakan, pencapaiannya pada tahun 2011 jika dibandingkan pada 2010, PT Pos mengalami perbaikan dari sisi bisnis. Berdasarkan data dari Konsultan Akuntan Publik (KAP), pendapatan PT Pos pada tahun 2011 sebesar 3 Trilyun, EBIT (laba sebelum pajak) mencapai Rp 156,468 Miliyar, sedangkan EAT-nya (laba bersih) menembus angka 144,981 Miliyar. Masih menurut data KAP, laba komprehensif PT Pos sebesar Rp 144,436 Miliyar dengan pertumbuhan 219,92 persen.
Tidak hanya dari sisi laba yang meningkat, kata Ketut melainkan tingkat kesehatan perusahaan ini juga meningkat. Tahun 2011 tingkat kesehatan perusahaan mendapat skor 75 (Sehat A), pada tahun sebelumnya perusahaan ini hanya mendapat skor 58. Tentu, semua pencapaian ini atas keberanian Ketut sejak awal memimpin perusahaan yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika ini pada Agustus 2008.
Kiat Membangun Perusahaan
Tentu pencapaian ini bukan tanpa usaha, dengan dilatarbelakangi pengalamannya memimpin beberapa perusahaan swasta, Lelaki yang pernah mendapat beasiswa pendidikan dari Departemen Keuangan (sekarang kementerian keuangan) selama kuliahnya di Institut Ilmu Keuangan (IIK) ini banyak merubah pola pikir karyawan dan pola kerja dari perusahaan.
Perubahan ini, kata Ketut diawali saat pertama kali memimpin PT Pos, sejak pertengahan 2008. “Saya hanya sebulan mempelajari tentang perusahaan Pos, dari diseluruh dunia melalui internet. Dan, Saya turun kelapangan untuk mengetahui semua permasalahan yang ada,” ujar Ketut. Dari hasil ini, lalu dibicarakan pada jajaran direksi.
Ketika kita sudah mengetahui semua aspek, kata Ketut lalu kita buat terapi pemecahan masalahnya. “Ada dua hal mendasar pembenahan di dalam internal PT Pos yakni modernization dan empowerment,” katanya. Modernisasi ini dengan mengubah arah pikiran menjadi Infrastruktur Bisnis berbasis ICT (Information Communication Technology), yakni merubah semua cara kerja menjadi berbasis teknologi, perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi, ICT menjadi backbone operasional Pos Indonesia. Kalau empowerment terkait dengan pola kerja organisasi yang overlapping (tumpang tindih).
Ketut menguraikan, modernisasi yang ia lakukan sejak 2009 dengan mengganti armada pos yang sudah berumur 10 tahun. “Harus kita ganti, karena kendaraan-kendaraan yang telah berumur 10 tahun membutuhkan biaya perawatan yang tinggi, seperti bahan bakar dan perawatan lainnya,” katanya. “Maka kita membuat program rotasi infrastruktur tiap 5 tahun sekali,” tambah Ketut.
Lebih jauh, Ketut menjelaskan, kendaraan-kendaraan yang dirotasi selama 5 tahun ini diperoleh dengan sistem sewa. “Memang, untuk hal ini membutuhkan tambahan biaya. Tapi, dengan diterapkannya program seperti ini orang-orang menjadi tertarik untuk datang ke Kantor Pos, karena percaya dengan armada yang dimiliki oleh PT Pos,” katanya. Modernisasi armada, katanya lagi selain untuk efisiensi kerja juga untuk pembangunan citra di masyarakat.
Kalau terapi empowerment adalah memutus mata rantai pengambilan keputusan di tiap-tiap daerah. “Selama ini menggunakan kebijakan dari pusat. Hal ini tentu pengambilan keputusan berjalan lambat, maka saya memberikan power atau kekuatan di tiap-tiap unit kerja di tiap daerah,” katanya. Selain itu, langkah empowerment diambil dari kasus organisasi yang saling tumpang tindih. Saling tumpang tindihnya ini terlihat dari job desk yang telah ada. “Untuk memuluskan pola kerja yang efisien hingga sampai ke daerah maka kita buat Surat Keputusan Direksi,” tegas Ketut.
Budaya Perusahaan
Menjawab Tantangan
Setiap perusahaan, pasti akan menuai tantangan. Baik karena perkembangan teknologi maupun persaingan usaha yang makin ketat. Hal ini, tak terkecuali dialami oleh PT Pos. Apalagi, melalui amanat Undang-Undang Dasar No. 38 Tahun 2009, bisnis pos dibuka selebar-lebarnya, bisnis ini baik untuk perusahaan domestik maupun asing. Namun, sejak awal Ketut tidak sama sekali mengkhawatirkan hal ini. “Kita sangat terbuka menghadapi persaingan ini,” kata Ketut.
Untuk menyeimbangkan persaingan terbuka ini, pihaknya selain memodernisasi semua lini pelayanan dengan mengampayekan budaya perusahaan yang lebih tegas melalui slogan “CINTA POS”. Budaya perusahaan yang berupa singkatan ini diuraikan oleh Ketut menjadi: C: Customer Orientation, I: Integrity (untuk para karyawan), N: Network (setiap karyawan harus memiliki network yang luas), T: Team Work, A: Accountable, P: Professional (setiap pelanggan harus menerima perlakuan yang sama tanpa melihat status sosial), O: Obsessed, dan S: Spiritual.
Dengan budaya perusahaan ini, maka persaingan ini akan berubah menjadi tekanan untuk berubah. Maka, upaya pembenahan dari segala lini yang dilakukan oleh Ketut, mulai dari armada yang dimodernisasi dan organisasi yang dirampingkan hingga budaya perusahaan salah satunya dibuktikan oleh pihak luar dari PT Pos, maka beragam penghargaan pun datang.
Penghargaan tersebut diantaranya: Juara 2 kategori inovasi produk jasa BUMN terabaik (Anugerah BUMN 2011), Kategori The Best Logistic (Indonesia Brand Champion 2011 dari Marketeer/Markplusinsight), BUMN teraktif pengelola portal aset sektor transportasi dan pergudangan (Kementerian BUMN 2011), Tempat pembayaran pajak favorit dan pengumpul surat setoran pajak (Tax Award dari Menteri Keuangan—2009), Skor Integritas tertinggi untuk layanan pembayaran bantuan pemerintah dari KPK—2009, Quality managemen certification dari UPU—2010, dan ASIA Pacific agent of the year 2010 dan Business Champion 2010 dari Western Union.
Tentu, pencapaian kinerja ini selain diiringi dengan strategi yang mapan dari para pengambil keputusan juga dibarengi dengan peningkatan kinerja karyawan. Dengan begitu, visi-misi PT Pos untuk menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan surat, paket, dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpecaya dapat tercipta dengan baik. Dengan begitu, perusahaan plat merah yang kini menginjak usia ke-265 tahun, juga akan menggeliatkan perekonomian Indonesia di kancah dunia.