Wednesday 9 January 2013

@ Pos Indonesia Siap Melantai di Bursa

"Dengan IPO, akan mendapatkan dana segar untuk modal diversifikasi."

Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana 



VIVAnews - PT Pos Indonesia berencana menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada semester II tahun ini. Perusahaan pelat merah di bidang jasa pengiriman itu melantai di bursa saham untuk mendapatkan dana segar guna penguatan modal.

Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana mengatakan bahwa rencana IPO itu dilatarbelakangi rencana perusahaan pelat merah yang akan melakukan diversifikasi usaha di berbagai macam bisnis, seperti di sektor properti, ritel, shopping online, dan lainnya.

"Dengan IPO, akan mendapatkan dana segar untuk modal diversifikasi usaha bisnis itu," kata dia di Solo, Jumat 4 Januari 2013.

Dalam penawaran saham nantinya, lanjut dia, Pos Indonesia akan melepas saham sekitar 20 hingga 30 persen. Dengan penawaran itu diharapkan dana segar tambahan yang dihimpun bisa mencapai sekitar Rp1 triliun hingga Rp1,5 triliun. "Sahamnya yang akan dilempar sebesar itu," sebutnya.
Selain untuk menambah modal usaha, kata I Ketut Mardjana, IPO juga diperlukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan Pos Indonesia. Mengingat perusahaan pelat merah itu sudah lama terpuruk dan baru saja bangkit akhir-akhir ini.

"Masuknya pemegang saham baru pastinya akan menuntut kinerja manajemen untuk lebih baik dan menghasilkan good governance. Karena ada pengawasan dari publik terkait kinerja manajemen, sehingga diharapkan bisa lebih baik dan profesional," ujarnya.

 

SOLO, suaramerdeka.com - Pos Indonesia siap melakukan initial public offering (IPO) alias penawaran saham perdana pada paruh kedua tahun ini. Dengan melantai di bursa saham, diharapkan dana segar hingga Rp 1,5 triliun bisa didapat untuk pengembangan bisnis.
Direktur Utama Pos Indonesia, I Ketut Mardjana menyampaikan, Pos Indonesia saat ini sedang dalam upaya terus berkembang. Dalam jangka panjang, pihaknya akan mengarahkan transformasi Pos Indonesia dari postal company menjadi network company.
Pengembangan dengan berbagai diversifikasi usaha ini tentu butuh pembiayaan untuk investasi yang tidak sedikit. Pilihan utama memenuhi kebutuhan aliran dana segar memang jatuh dengan melakukan IPO.
"IPO akan memungkinkan kami memperoleh dana segar tanpa harus dibebani bunga yang tinggi. Pos Indonesia baru bangkit, jangan dibebani macam-macam dulu," ucap dia usai melakukan sosialisasi internal di hadapan sejumlah kepala kantor pos di area Jawa Tengah, di Hotel Sahid Jaya, Jumat (4/1).
Penawaran saham perdana ke publik dijadwalkan pada Agustus atau Oktober tahun ini. Dengan melepas 25-35 persen saham ke publik, Ketut berharap bisa mendapat dana hingga Rp 1 triliun.
"Kami masih terus mempersiapkan realisasi rencana tersebut. Saat ini kami sudah masuk dalam tahap pengajuan izin ke kementerian BUMN," imbuh dia.
Belum diketahui berapa lembar saham yang akan dilepas, kode emiten, hingga berapa harga per lembar saham.
Di samping mengincar dana segar, melakukan IPO juga bertujuan meningkatkan profesionalisme manajemen. Manajemen Pos Indonesia sempat terpuruk lama. Dengan adanga orang baru yang juga memiliki perusahaan, penerapan tata kelola perusahaan akan lebih baik.